Iklan Humor, Sukses Memikat Perhatian Konsumen

Salah satu tujuan dari periklanan adalah bagaimana iklan tersebut mampu menarik pehatian orang-orang yang melihatnya, merupakan tugas yang tidak mudah, pasalanya orang-orang melihat iklan hanya sekejap ,dan tidak akan pernah benar-benar menyaksikan dengan utuh, banyak masyarakat justru enggan melihat iklan, misalnya setiap pagi berangkat kerja, orang-orang sudah disibukan dengan macetnya jalanan, atau pada jeda tayangan televisi, orang-orang cenderung mengganti saluran televisinya, dan segera kembali mengganti channel setelah siaran Favoritnya kembali dimulai.

Keberhasilan sebuah iklan, tidaklah melulu terletak pada meningkatnya penjualan dan margin produk, namun seberapa besar perhatian khalayak terhadap iklan menjadi tolak ukur penting suksenya sebuah kampanye iklan.

Mengapa iklan bernada humor seringkali sukses memikat konsumen, ? pada dasarnya setiap orang dimanapun, suka dengan hal-hal yang lucu, hal inilah yang biasanya digunakan oleh agen iklan dalam mengkampanyekan sebuah produk. namun, meskipun bersifat humor, kampanye iklan selalu dibawa kepada kehidupan dengan arah seni cerdas.

Di indonesia sendiri, belum banyak di jumpai khususnya iklan cetak yang bersifat humor, penggunaan orang-orang terkenal (artis) masih menjadi cara ampuh yang digunakan pengiklan untuk menciptakan iklan yang efektif dalam mempersuasi audience.

Daya tarik Humor 
Berdasarkan penelitian di AS menunjukan bahwa sebagian besar iklan yang menggunakan humor didasarkan kepada ketidakcocokan (incongruity). Bentuk periklanan ini dikarakterisir sebegai humor seperti Hah… , Ahaa. Hahaha! Yaitu reaksi penyimpangan awal ( hah?) menunjukan usaha untuk memecahkan arti iklan (Aha) dan kemudian bila humor terdeteksi, ha ha jawaban diberikan.

Pemakaian Humor menimbulkan dampak efektif untuk membuat orang-orang memperhatikan iklan dan menciptakan kesadaran merek, hasil kesimpulan survey menyatakan ,
 

Humor merupakan metoda yang efektif untuk menarik perhatian pada iklan
Humor menambah kesenangan pada iklan dan merek yang di iklankan.
Humor tidak merusak pemahaman tentang produk
Humor tidak menawarkan suatu keuntungan yang lebih dari sekedar bujukan
Humor tidak menambah kredibilitas sumber:


Dan berikut adalah iklan-iklan yang bersifat humor yang telah saya kumpulkan dari berbagai sumber. 































Sifat produk mempengaruhi penggunaan humor, Khususnya humor akan lebih berhasil digunakan pada produk yang sudah mapan daripada produk baru, humor juga layak untuk produk yang lebih berorientasi pada perasaan pengalaman dan pada produk yang tidak sangat membutuhka keterlibatan konsemen.
Secara menyeluruh humor memang memberikan dampak positif dalam iklan namun harus pula hati-hati karena pengaruh humor dapat berbeda sesuai karakteristik khalayak, iklan bisa saja lucu menurut kita, namun belum tentu lucu menurut orang lain.
Penggunaan humor harus meneliti segmen pasar yang mereka tuju dengan hati-hati sehingga iklan menjadi benar-benar efektif.

Previous Post Next Post